Waktu terasa begitu singkat berlalu dari pertama aku mengenal Leni lewat
celotehan-celotehan ringan pada jam istirahat. Saat ini dua bulan
berlalu dari pertama kali aku mengenalnya september 2007, dengan modal nekad dan sedikit ceroboh aku memaksakan keberanianku untuk menemui Leni dirumahnya dengan ditemani temanku tentunya. hal pertama yang aku lakukan saat itu adalah menelpon Leni memastikan dia tahu bahwa sore ini aku akan datang kerumahnya,sial sudah hampir depan rumahnya Leni tak menjawab telpon ku dengan sedikit kecewa aku putar balik untuk kembali pulang, tak lama terdengar suara handphone berdering ternyata SMS dari Leni yang mengatakan dia baru bangun tidur perlahan kekecewaan itu mulai memudar dan aku bertemu dengan Leni sore itu. Bingung, canggung, malu semua bercampur jadi satu hanya kebisuan yang ada ditengah-tengah kami saat itu, dan aku berfikir ternyata dia bersikap dingin tidak hanya pada SMS tapi juga dalam pertemuan ini. banyak hal yang membuat aku belajar salah satunya untuk menemui seorang cewe siapkan dulu mental dan topik-topik ringan untuk dibicarakan.
Sore itu dia terlihat begitu cantik menggunakan kaos warna putih dan rok abu-abu SMA serta rambutnya yang kusut saat bangun tidur meninggalkan kesan natural pada wajahnya. Mungkin hal itu yang membuat aku tak percaya diri saat berhadapan dengannya. Tak lama pertemuan sore itu berlangsung, gak enak juga berkunjung lama-lama dirumah cewe yang hanya kenal lewat SMS hehe.. tapi dari pertemuan itu muncul pertemuan-pertemuan selanjutnya meski memang sikapnya masih terasa dingin dan aku mulai mengenal teman-temannya salah satunya Maya, banyak sekali informasi yang Maya ceritakan tentang Leni samapai hal-hal yang terlalu tak penting seperti no sepatu dan warna cat tembok kamarnya hehe..
Minggu-minggu berlalu hingga pada satu hari SMS-SMS ku tak pernah Leni balas. Apa yang terjadi?apa ada yang salah dengan perkataan ku padanya? Beberapa hari aku tak menemukan jawaban atas semuanya samapi aku mendapat penjelasan dari Maya "sebenarnya jauh sebelum Leni kenal sama kamu Leni sedang dekat sama seorang cowo dan sekarang mereka udah jadian". Lega rasanya karena akhirnya semua pertanyaan-pertanyaan yang menghantuiku setiap hari,setiap menit dan detik-detiknya terjawab dengan satu penjelasan dari Maya, kecewa memang tapi apa mau dikata tak bisa memaksakan kehendak pada orang lain apa lagi menyangkut soal cinta dan perasaaan. Mencoba melupakan Leni mungkin satu-satunya jalan yang bisa aku lakukan saat itu.